Alam Arwah
Arwah itu termasuk alam malakut yaitu sejenis dengan
malaikat dan jin yang merupakan alam tersendiri tidak tersusun dari jauhar
(molekul-molekul), tidak berwarna dan tidak mempunyai gaya berat. Semenjak
dahulu orang menyelidiki apakah arwah itu yang sesungguhnya, namun sampai
sekarang belum berhasil karena tidak terjangkau oleh kemampuan berpikir.
Menurut Hadis Ibnu Mas’ud r.a pada suatu hari, dia
(Ibnu Mas’ud) berjalan-jalan bersama Nabi SAW melewati perkampungan orang
Yahudi di Madinah. Dalam perjalanan itu, bertemu dengan lima
orang Yahudi yang sedang berdiri di pinggir jalan. Di antara mereka ituada yang menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW. Hai Muhammad, apakah roh itu? Nabi terdiam tidak menjawab. Ketika itu juga turun wahyu yang berbunyi,
orang Yahudi yang sedang berdiri di pinggir jalan. Di antara mereka ituada yang menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW. Hai Muhammad, apakah roh itu? Nabi terdiam tidak menjawab. Ketika itu juga turun wahyu yang berbunyi,
Dan mereka bertanya kepadamu
tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Al-Isra’:85)
Dalam masalah arwah yang terpenting ialah iman,
bukan rasio. Rasio ini kadang-kadang berbahaya. Dari sinilah bertolaknya orang
yang berpendapat bahwa arwah orang yang meninggal itu bertempat tingggal di
gunung-gunung, di atas bukit batu karang, di atas pohon-pohon kayu besar dan di
atas batu-batu besar.
Sifat-sifat Arwah
Yang tidak tembus oleh ilmu, dan tidak tembus otak
memikirkannya ialah, apa yang menjadi bahan dasar dalam menciptakan arwah itu
dan dimana tempatnya di azali dan di dalam tubuh. Namun kalau melihat
sifat-sifatnya sebagai makhluk ciptaan Allah dalam hal ini ada ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman. Di antara
sifat-sifat arwah itu adalah sebagai berikut:
1. Ghaib
Sifat ini berdasarkan
atas firman Allah SWT yang berbunyi:
Apakah Dia
mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga Dia mengetahui (apa yang
dikatakan)?(An Najm : 35)
(dia
adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib(roh), Maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.(Al Jin : 26)
Yang
dimaksud dengan ghaib dalam Islam, di antaranya ialah akhirat, surge,
neraka,asry, malaikat, jin dan arwah. Arwah ini sejenis malaikat, karena itu
sifat-sifatnya sama. Di antara sifat-sifatnya itu ialah ghaib, tidak tampak,
tidak kelihatan namun sekali-kali dia menampakkan dirinya.
2. Abadi
Arwah
itu dijadikan Allah lebih dulu dari jasad. Ini berdasarkan hadis Amru bin
Abasah r.a. yang artinya,
Aku
pernah mendengar Rasulullah SAW, bersabda, Allah menciptakan arwah hambanya ini
(jauh) sebelum (diciptakannya jasad hamba itu beribu-ribu tauhn (sebelumnya) (Rawi
: Abu Abdillah bin Mundah)
Arwah
itu tetap tinggal di tempat yang telah disediakan tempat penampungan arwah itu
sesuai dengan amal perbuatan mereka selama hidup di alam dunia. Kalau dia
seorang yang berada di jalan Allah, maka setelah dia berada di barzah nanti
akan setempat dengan nabi-nabi di Rafiqul A’la di A’lal A’liyin di bawah arasy
Tuhan. Kalau dia orang kafir atau berdosa, di barzah nanti arwahnya itu
terkurung di dalam sijin, mengalami penderitaan yang luar biasa.
3. Gerakannya
cepat
Sifat
arwah yang ketiga, ialah gerak perjalannya itu cepat sekali, Qurtubi dalam
kitabnya Tazkirah mengatakan bahwa perjalanan arwah lebih cepat dari cahaya.
4. Tidak
membutuhkan ruang dan tempat
Ini
perbedaan alam malakut dengan alam materi, alam yang berjasad. Sejak dahulu
orang menyelidiki tempat roh di tubuh namun belum ada yang tahu.
5. Tidak
mempunyai gaya berat
Diantara
sifat-sifat alam malakut ialah tidak mempunyai gaya berat. Roh itu nur tidak
mempunyai gaya berat. Tempat arwah di dalam hadis diantaranya di rafiqu A’la
bagi nabi-nabi yang belum tentu bentuknya sama dengan bumi ini.
Perjanjian
Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian
dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah
mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-A’raaf:172)
Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh
manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada
Allah dan agama yang lurus.
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. (Ar-ruum:30)
Jadi pada setiap manusia mempunyai naluri untuk
beragama tauhid, namun bagi orang yang tidak beragama tauhid itu hanya karena
pengaruh lingkungannya.
Rasulullah saw. bersabda: “Setiap anak dilahirkan
secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani
atau Majusi.” (HR Bukhari)
Alam
Rahim
Alam rahim merupakan alam dimana terbentuknya jasad
manusia yang tempatnya berada di dalam rahim. Manusia berada di ala mini kurang
lebih selama 9 bulan 10 hari. Proses penciptaan manusia di dalam rahim
dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14:
dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
kemudian
Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik. (Al-Mu’min:14)
Selain ayat di atas proses terbentuknya manusia
dalam rahim juga di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-hajj ayat 5
Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(Al-hajj:5)
Pada alam inilah roh ditiupkan ke dalam jasad
manusia. Seperti yang telah ada dalam Al-Qur’an surat As-Sajdah ayat 9:
kemudian
Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.(As-Sajdah:9)
Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas'ud. Rasulullah
Saw. bersabda : "Sesungguhnya
seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari
dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah
selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40
hari), kemudian diutus kepadanya malaikat dan diperintahkan untuk menulis empat
macam, yaitu (mengenai) rezekinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya,
kemudian ditiupkan pada ruh." (H.R. Bukhori dan Muslim)
Pada saat roh itu ditiupkan ke dalam jasad dan
setelah lahir ke dunia maka timbullah gejala alami dan gejala kejiwaan,
diantaranya merasa sakit, timbul nafsu, dll.
2.3
Alam
Dunia
Setelah melewati alam rahim selama kurang lebih 9
bulan 10 hari maka manusia di lahirkan dan berada di alam yang berbeda yaitu
alam dunia. Setiap manusia ketika baru dilahirkan secara fitrah, jadi terserah
orang tuanya yang menentukan bagaimana mau
mendidiknya. Tujuan manusia di ciptakan oleh Allah SWT yaitu hanya untuk beribadah
kepada Allah SWT sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat
Adz-Dzariyaat ayat 56:
dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat:56)
Jadi hanya
itulah tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT. Dalam alam dunia ini setiap perbuatan
manusia di catat, baik perbuatan baik maupun buruk. Disinilah manusia akan di
uji. Selain harus melawan nafsu dunianya manusia juga harus melawan godaan
setan yang tak henti-hentinya berusaha untuk menjerumuskan manusia untuk
melakukan perbuatan buruk.
Manusia berada di dunia ini mempunyai peran khusus
yang sangat penting dalam kehidupan di dunia yaitu sebagai khalifah (pemimpin)
di bumi. Sebagai khalifah hanya manusialah yang di beri hak untuk mengelola
bumi berikut sumber daya yang ada.
ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."(Al-Baqarah:30)
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini Allah
memberikan pedoman hidup dan peraturan hidup (syari’at) agar manusia tidak
berada dalam kegelapan,untuk apa dirinya diciptakan oleh Allah, apa tugas-tugas
hidupnya, apa tujuan hidup ini dan apa pedoman hidup yg harus di jadikan
pegangan untuk itulah Allah menurunkan Al quran. Bagi umat Islam wajib hukumnya
untuk mengimani Al-Qur’an sehingga dapat menjadi petunjuk hidup dan rahmat. Hal
ini di jelaskan dalam Al-Qur’an:
kemudian
Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama
itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang
yang tidak mengetahui. (Al-Jaatsiyah:18)
Al
Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini.(Al-Jaatsiyah:20)
Dalam mengarungi kehidupan hendaknya ingat bahwa
Allah menetapkan azas keseimbangan dalam mewujudkan kebahagian hidup di dunia
dan kehidupan di akhirat.
dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Al-Qashash:77)
2.4
Alam
Barzah
Setelah manusia berada di alam dunia, manusia akan
meninggalkan alam dunia tersebut yang akan menuju ke alam barzah atau alam
kubur. Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia
di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari
Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun
demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an
dan Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93:
dan siapakah yang lebih zalim daripada orang
yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan
kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang
yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan
Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang
yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari
ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
Manusia wajib mengimani bahwa saat berada di alam
kubur ada azab kubur yang mana azab kubur ini merupakan azab pendahuluan yang
mana azab sesungguhnya adalah di akhirat. Ini berdasarkan firman Allah:
dan
Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia)
sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke
jalan yang benar). (As-Sajdah:21)
Pada alam barzah ini merupakan alam penantian di
mana akan di bangkitkan lagi pada hari akhir untuk mempertanggungjawabkan
perbuatan selama ada di alam dunia. Tidak ada yang menolong manusia ketika di
alam barzah kecuali amal ibadahnya. Pahala dari usaha sendirilah yang dibawa.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam Al-Qur’an
dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.
(An Najm : 39)
Maka
pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak
dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.(Yasin : 54)
Telah diriwayatkan dalam suatu hadits tatkala mayit
telah diletakkan di dalam kubur maka datanglah dua Malaikat yang warnanya hitam
pekat, kedua matanya melotot, suaranya keras bagai halilintar, pandangan
matanya bagaikan kilat, dan kedua malaikat itu mampu merobek bumi dengan
kuku-kuku di jarinya.
Anas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ketika seseorang selesai dikuburkan setelah kematiannya dan keluarga serta
teman-temannya telah meninggalkan kuburnya, ia bisa mendengar suara
langkah-langkah kaki yang pergi meninggalkannya. Dua malaikat mendatangi si
mayit di dalam kuburnya. Kedua malaikat itu membuatnya terduduk dan menanyainya
dengan pertanyaan berikut ini: “Apakah yang engkau ketahui perihal Muhammad
(SAW)?” Orang yang sungguh-sunguh beriman menjawab, “Saya bersaksi bahwa beliau
adalah hamba Allah SWT yang taat dan Rasul (utusan)-Nya yang benar.” Para
malaikat itu kemudian berkata, “Jika kamu tidak beriman, tempatmu pastilah
didalam neraka. Sekarang, lihatlah olehmu neraka itu. Dan Allah SWT telah
menggantinya dengan surga firdaus dan lihatlah juga olehmu surga itu sekarang.”
Orang-orang munafik dan orang-orang kafir pun akan
diberi pertanyaan yang sama, “Apakah yang kamu ketahui tentang Muhammad
SAW?” Mereka menjawab, “Tidak ada satupun yang aku ketahui, dulu aku hanya
mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Para malaikat akan mengatakan
kepadanya, “Tidakkah kamu pernah mencoba untuk mengenalnya atau pernahkah kamu
ikuti orang-orang yang beriman?” Dan para malaikatpun memukulnya dengan batang
besi panas. Orang kafir itupun menangis kesakitan dengan sekencang-kencangnya,
semua yang berada di alam raya, kecuali jin dan manusia, akan mendengar
ratap-tangisnya. (Bukhari dan Muslim)
Orang yang Diazab dalam kubur
Kehidupan
di alam barzah sama dengan kehidupan di dunia, yaitu ada yang senang dan ada
pula yang susah. Di dalam kubur tidak semua orang yang senang dan tidak semua
yang susah. Di dalam kubur juga akan di perlihatkan tempatnya nanti di alam
akhirat, sebagaima ada dalam Hadis Ibnu Umar r.a “Bersabda Rasulullah SAW
apabila mati seseorang kamu, diperlihatkan kepadanya pagi dan sore (bayangan)
tempat duduknya. Kalau dia orang berdosa maka yang diperlihatkan itu ialah
tempat kediamannya dalam neraka. Dan kalau dia orang beriman, maka yang
diperlihatkan kepadanya itu ialah tempat kediamannya nanti dalam surge.
Dikatakan kepadanya inilah tempat kediamanmu nanti setelah engkau dibangkitkan
Allah pada hari kiamat.” (Rawi:Bukhari).
Adapun orang yang di azab
dalam kubur yaitu,
Ø Orang yang zalim (penganiaya, bengis, kejam).
Sebagaimana firman Allah dalam surat At Thur : 45-47,
Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari
(yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan,
(yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka
sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong.
dan Sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab
selain daripada itu. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Ø Keluarga
Fir’aun (orang yang memusuhi nabi-nabi dan ulama-ulama, dan orang yang
menghalang-halangi tegaknya agama Allah.
Ø Orang
kafir dan munafik. Yang termasuk orang kafir yaitu yang bukan beragama islam
sedangkan yang termasuk munafik yaitu orang yang mengerjakan dosa besar
diantaranya orang yang durhaka kepada ayah dan ibunya, orang yang menggugurkan
anak dalam kandungan, orang yang menjadi saksi palsu.
Ø Orang
yang tidak Istinjak di waktu kencing. Dalam Hadis Ibnu Abbas r.a.”Nabi Muhammad SAW pernah melewati dua buah
pekuburan. Kata Nabi SAW orang dalam kedua kuburan ini (sekarang sedang) di
azab. Bukan kareena dosa besar. Yang satu, di azab karena tidak istinjak
diwaktu kencing. Dan yang satu lagi karena berjalan dengan
naminah(mempergunjingkan orang lain). Setelah itu nabi mengambil sepotong
pelepah tamar. Pelepah ini lalu di kerat dua.
Lalu diletakkan pelapah itu di atas masing-masing kuburan itu sambil
berdo’a, Mudah-mudahan di ringankan azab kedua orang ini sebelum air kedua
pelapah ini kering (Sahihain.
Azab
siksaan yang di derita dalam kubur ini dapat diringankan berkat adanya bantuan
dari anaknya sendiri sebagaimana dalam firman Allah dalam Al Qur’an
Allah mengetahui segala sesuatu
yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada
memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu
selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (Al Anbiya’:28)
Orang
yang tidak di azab di alam kubur
Tidak
semua orang di azab dalam kubur. Yang di azab hanyalah orang yang berdosa,
yaitu orang yang tidak menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Adapun yang tidak diazab dalam kubur adalah,
Ø Orang
yang berjihad di jalan Allah. Dalam hadis
fadhalah bin Abid r.a , bersabda
Rasulullah SAW. Tiap-tiap mayat itu habis amalnya, kecuali orang yang mati
dalam berjihad di jalan Allah. Amal perbuatannya itu tetap ada sampai hari
kiamat Dia aman dari azzab kubur (rawi : Tarmidzi).
Ø Para
Syuhada yaitu orang yang mati dalam berperang melawan musuh yang menghancurkan
agama Allah. Selain dari mati dalam mempertahankan agama Islam, yang termasuk
syahid adalah hal-hal yang tersebut dalam Hadis
Jabir r.a. , Bersabda Rasulullah SAW selain dari mati dalam perang sabil,
syahid itu meliputi tujuh macam mati yaitu mati karena sakit kolera, mati sakit
perut, mati terbakar, amti dimakan binatang buas, mati ditimpa bukit, perempuan
mati melahirkan anak, Anaknya mati dalam perut ibunya setelah sempurna
kejadiannya. (Rawi:Nasa-i)
Ø Mati
dalam menuntut ilmu termasuk mati syahid
2.5
Alam
Akhirat
Alam
akhirat merupakan alam dimana setiap manusia akan menerima balasan dari
perbuatannya di dunia. Kehidupan di alam akhirat di dahului dengan dengan
terjadinya hari kiamat. Kiamat di tandai dengan ditiupnya sangkakala oleh
Malaikat Israfil atas perintah Allah SWT. sebagaimana yang telah di firmankan
Allah SWT dalam surat Az Zumar ayat : 68,
dan ditiuplah sangkakala, Maka
matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian
ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusannya masing-masing).
Setelah
semuanya hancur maka ada tiupan sangkakala untuk membangkitkan di mana nantinya
manusia akan dibangkitkan sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nazi’at ayat
13-14 yang berbunyi:
Sesungguhnya pengembalian itu
hanyalah satu kali tiupan saja, Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di
permukaan bumi.
Semua
makhluk berkumpul di padang mahsyar. Di dalam hadis dikisahkan, bahwasanya
orang-orang kafir digiring dengan telapak kakinya, sedangkan orang-orang mukmin
digiring dengan binatang kurban mereka sebagi kenderaannya. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat Maryam, ayat 85-86 yaitu:
(ingatlah) hari (ketika) Kami
mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai
perutusan yang terhormat,
dan Kami akan menghalau
orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra. beliau berkata : “Pada hari kiamat dipasangkan neraka di
atas beberapa tiap panjang, yang pada tiap-tiap tiang panjangnya adalah antara
arah barat sampai timur, sedangkan mangkokan neraca itu bagaikan luasnya bumi,
salah satu dari kedua mangkokan neraca itu berada di sebelah kanan Arsy, yaitu
mangkokan untuk kebaikan dan yang lain berada di sebelah kiri Arsy, yaitu
mangkokan untuk kejelekan. Dan diantara neraca itu bagaikan gunung yang
dipenuhi oleh kebaikan dan kejelekan. pada hari itu sehari sama dengan
perhitungan 50.000 tahun dunia.
Allah
SWT berfirman dalam surat Al-Qori’ah ayat 6-7 :
dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Maksud
dari perkataan berat timbangannya yaitu timbangan amal baik dan ketaatan (lebih
berat) dibandingkan dengan amal-amal jeleknya. Dengan demikian maka ia akan
hidup di dalam surga dengan sangat rela dan bahagia. Maksud kehidupan di dalam
surga yang diridhoi Allah. Kemudian Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qira’ah
ayat 8-11 yang berbunyi sebagai berikut:
dan Adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.
Jika
timbangan kebaikannya lebih ringan dari timbangan amal jeleknya dengan demikian
maka ia akan hidup dalam neraka hawiyah yaitu neraka yang apinya sangat panas.
Di antara pertanyaan yang akan
diberikan pada manusia di hari Hisab terkait dengan masalah prinsip dalam
hidupnya. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan melangkah kaki anak Adam di
hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah: tentang umurnya untuk apa
dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari
mana mencarinya, dan ke mana menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari
ilmunya.” (HR At-Tirmidzi). Di masa ini juga dilakukan proses qishash,
orang yang dizhalimi meng-qishash orang yang menzhalimi.
Kejadian selanjutnya manusia harus
melalui shirath, yaitu sebuah jembatan yang sangat tipis dan mengerikan
karena di bawahnya neraka jahanam. Semua manusia akan melewati jembatan ini
dari mulai yang awal sampai yang akhir. Shirath ini lebih tipis dari
rambut, lebih tajam dari pedang, dan terdapat banyak kalajengking. Kemampuan
manusia melewati jembatan itu sesuai dengan amalnya di dunia. Ada yang lewat
dengan cepat seperti kecepatan kilat, ada yang lewat seperti kecepatan angin,
ada yang lewat seperti kecepatan burung, tetapi banyak juga yang berjalan merangkak,
bahkan mayoritas manusia jatuh ke neraka jahanam.
Bagi orang-orang yang beriman, akan
minum telaga Rasulullah saw. yang disebut Al-Kautsar. Rasulullah saw. bersabda:
“Telagaku seluas perjalanan sebulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya
lebih wangi dari misik, dan gayungnya sebanyak bintang di langit. Siapa yang
meminumnya, maka tidak akan pernah haus selamanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Setelah
mengalami proses di hari akhir maka tibalah manusia ditempatnya masing-masing
yaitu surga bagi yang timbangan amal baiknya lebih berat, neraka bagi yang
timbangan amal baiknya lebih ringan. Surga yang dalam bahasa arabnya Al-Jannah
merupakan suatu tempat di dalam akhirat yang penuh dengan segala kebahagiaan,
kesenangan dan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, di dengar
teling,tergores dalam hati manusia, yang disediakan oleh Allah dan dijanjikan
oleh-Nya untuk semua manusia yang pada waktu hidupnya di dunia seanntiasa
bertakwa yaitu: meninggalkan semua larangan-larangannya dan menjalankan semua perintah-Nya
dan juga orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
Pengertian
surga berdasarkan firman Allah dalam surat Asy-syu’araa ayat 90 yaitu
dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada
orang-orang yang bertakwa,
dan
juga dalam surat Al-Baqarah ayat 82:
dan orang-orang yang beriman
serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
Sedangkan
neraka adalah tempat tinggal orang-orang kafir dan munafik yang hati mereka tak
pernah disinari oleh cahaya keimanan. Neraka merupakan tempat yang di dalamnya
dipenuhi oleh segala macam siksaan dan penderitaan, seperti api yang
menyala-nyala, teriakan dan hardikan, kebengisan dan kemarahan para penjaga
neraka. Wajah-wajah mereka kotor, penuh emosi, hitam, jelek, dan bengis,
sehingga para malaikat yang tinggal di sana tak terlihat lagi rasa sayang dan
lemah lembut.
Para
penduduk neraka akan dibelenggu dengan rantai besi, dan sekujur tubuhnya akan
dijilat oleh api membara, dan mereka sebagai kayu bakarnya. Kepala mereka akan
dituangi air mendidih yang akan mendidih dalam badanya, dan kapanpun permintaan
air akibat haus yang mencicik terdengar dari mereka, maka air panas dan kotor
serta menjijikkan disajikan. Makanan mereka adalah pohon zaqqûm, sebuah pohon
yang tumbuh dari api dan menambah rasa panas dalam tubuh mereka. Pakaian mereka
dari bahan yang panas. Dan ketika kulit mereka habis dan hangus, kulit mereka
akan diganti dengan yang baru dan begitu seterusnya azab dan siksa tetap
berlanjut dan lebih pedih dan menyakitkan. Sebagamana yang di firmankan Allah
dalam suraat An-Nisa ayat 56:
Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka.
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang
lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Teman
duduk para penduduk neraka adalah para setan dan jin. Para penduduk nereka
saling melaknat dan mengejek satu sama lain.
Penjelasan
di atas sangatlah ringkas dan tidak memadai untuk menguraikan tentang kehidupan
di dalam surga dan neraka, tetapi setidaknya dapat menggambarkan kepada kita
akan posisi surga sebagai tampat kenikmatan dan nerakan tempat penderitaan.
No comments:
Post a Comment