Mengapa Digunung Dingin Padahal lebih Dekat dengan Matahari?


Mengapa Digunung Dingin Padahal lebih Dekat dengan Matahari?



Hai sobat ksains, pernah tidak kalian pergi ke daerah pegunungan atau gunung? Apa yang kalian rasakan? pasti kalian akan merasakan udara yang sejuk, meskipun terkadang udaranya sangat dingin tapi pasti kalian tetap suka suasananya yang sejuk. Tahukah kalian mengapa udara di pegunungan bisa dingin? Apakah ada kaitannya dengan jarak bumi ke Matahari? Mari kita jawab bersama

Jika kita membandingkan jarak antara permukaan laut dengan puncak gunung (Gunung Jayawijaya), dengan jarak antara Bumi ke Matahari, maka perbandingannya sangat-sangat jauh sekali. Jarak Bumi ke Matahari adalah 149.600.000.000 meter sedangkan jarak permukaan air laut ke puncak Gunung Jayawijaya hanyalah 4.884 meter. Jadi perbandingan jarak tersebut hanya bagian kecil dari jarak bumi ke matahari, sehingga pengaruh jarak suatu tempat di bumi dari matahari tidak berpengaruh signifikan.

Penyebab sebenarnya yaitu karena adanya atmosfer di Bumi. Di sekolah kalian mempelajari bahwa tekanan akan berkurang sebesar 1 cmHg setiap kenaikan 100 meter. Tekanan udara pada ketinggian tertentu dapat diketahui dengan menggunakan rumus $P_h=(P_u-\frac{h}{100})\ cmHg$. Berarti semakin tinggi suatu tempat berarti semakin kecil tekanan udara di tempat tersebut. Tekanan udara ini berhubungan dengan jumlah molekul per volume, dan semakin keatas jumlah udara semakin berkurang.

Udara terdiri dari molekul-molekul gas yang selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Setiap molekul gas yang bergerak mempunyai energi kinetik. Semakin banyak udara, semakin besar energi kinetik. Semakin cepat gerakan molekul udara, semakin besar energi kinetik. Jumlah udara di puncak gunung lebih sedikit sehingga energi kinetik udara lebih kecil. Sebaliknya jumlah udara pada tempat di dekat permukaan laut lebih banyak sehingga energi kinetik udara lebih besar.

Coba tumbukkan kedua tangan anda. Apa yang anda rasakan ? Tangan anda terasa hangat ketika terjadi tumbukan. Ketika tangan anda bergerak, tangan anda mempunyai energi kinetik. Besar atau kecilnya energi kinetik bergantung pada kecepatan gerak tangan anda dan massa tangan anda. Semakin cepat gerakan tangan anda sebelum kedua tangan anda bertumbukan, semakin hangat tangan anda akibat tumbukan. Jadi besar atau kecilnya energi kinetik menentukan panas atau dingin yang anda rasakan. Demikian juga dengan molekul-molekul gas atau udara. Molekul-molekul gas mempunyai massa dan ketika bergerak dengan kecepatan tertentu, molekul gas mempunyai energi kinetik. Besar atau kecilnya energi kinetik menentukan banyak atau sedikit panas yang dihasilkan ketika terjadi tumbukan antara molekul-molekul gas.

Udara di puncak gunung mempunyai energi kinetik lebih kecil sehingga panas yang dihasilkan ketika terjadi tumbukan antara molekul gas juga sedikit. Sebaliknya udara pada tempat di dekat permukaan laut mempunyai energi kinetik lebih besar sehingga panas yang dihasilkan ketika terjadi tumbukan antara molekul gas juga banyak. Selain itu, jika jumlah molekul gas sedikit maka peluang terjadinya tumbukan juga kecil. Jika jumlah molekul gas banyak maka peluang terjadi tumbukan lebih besar. Banyak atau sedikitnya jumlah tumbukan antara molekul juga menentukan banyak atau sedikit panas yang dihasilkan.

Jadi, Begitulah sobat.semoga tulisan ini bisa mengobati rasa penasaran kalian.

No comments:

Post a Comment